Menyejukkan Kembali Kota Salatiga

Menyejukkan Kembali Kota Salatiga

Menyejukkan

Menyejukkan

Salatiga Kian Panas

Salatiga dengan luas wilayah hampir 60 km2, merupakan salah satu kota unik kebanggaan Jawa Tengah. Letaknya yang strategis di pertengahan ruas Semarang Solo menjadikan Salatiga berkembang pesat secara ekonomi. Sejumlah atribut yang melekat dengan kota Salatiga adalah kota pendidikan, kota wisata legenda, kota pensiunan, kota enting gepuk, kota mungil yang kental dengan warna peninggalan Belanda. Lajunya derap pembangunan fisik tak dipungkiri meningkatkan kemegahan kota Salatiga.

Hal yang sangat terasa adalah bergesernya sebutan Salatiga kota nan sejuk. Di Kecamatan Argomulyo, kelurahan Tegalrejo, Noborejo, Randuacir maupun Kumpulrejo terasa lebih sejuk dibanding Ledok dan Cebongan. Di Kecamatan Tingkir, Gendongan, Kutawinangun yang dibelah jalur Salatiga-Solo terasa lebih panas dibanding daerah sekitarnya. Untuk kecamatan Sidomukti, Kelurahan Kalicacing dan Mangunsari yang berada di jantung kota lebih gerah dibanding Dukuh dan Kecandran. Sedangkan untuk kecamatan Sidorejo, Kelurahan Salatiga dan Sidorejo Lor terasa lebih menyengat dibanding Blotongan, Bugel, Pulutan maupun Kauman Kidul. Bila dipetakan suhu di daerah pusat perkotaan cenderung sedikit lebih tinggi dibanding dengan daerah sekitarnya.

Gejala ini mengarah pada fenomena pulau panas perkotaan/urban heat island meskipun tidak sejelas dibanding dengan kota-kota besar seperti Semarang, Bandung maupun Jakarta. Suhu daerah perkotaan yang lebih tinggi ini menyerupai pulau panas/daun teratai yang mengapung diatas air kolam yang lebih dingin. Lebih rendahnya suhu di daerah pinggiran erat berkenaan dengan berkurangnya kepadatan penduduk dan tingginya populasi pepohonan.

Perubahan suhu bumi memang terjadi secara global, perubahan iklim mulai terasa. Namun secara lokal dan regional, kita masing-masing warga Salatiga juga berkontribusi terhadap perubahan suhu di Kota Salatiga. Meningkatnya kepadatan penduduk menyebabkan ratio penutupan lahan oleh bangunan meningkat. Pertambahan jumlah kendaraan bermotor seiring dengan pertumbuhan penduduk dan peningkatan pendapatan, meningkatkan kepekatan gas buangan yang menyerap dan menyimpan panas.

Pengurangan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai bagian dari paru-paru kota menyebabkan pengapnya kota. Cerita Salatiga memiliki Taman Sari yang cantik tinggal terabadikan pada nama rumah makan. Tamansari, tidak hanya sebatas fisik ruang terbuka, melekat padanya citra/pewajahan kota, ruang rekreasi dan perekat sosial komunitas Salatiga tempo doeloe.

Dari aspek fisik bangunan, peningkatan luasan permukaan paparan dan penggunaan material gedung yang menyerap panas matahari, berkontribusi pada penyekapan panas. Penutupan permukaan tanah dengan beton dan aspal menyebabkan suhu lebih tinggi dibanding permukaan rumput. Tingginya suhu di luar ruangan memicu penggunaan AC baik pada tempat tinggal maupun perkantoran yang berimplikasi pada pelepasan udara panas ke luar gedung selain peningkatan penggunaan energi.

Pelebaran jalan untuk memperlancar arus lalu lintas menyebabkan pengurangan pohon-pohon besar. Barisan kenari yang mengapit Toentangscheweg, kini jalan Diponegoro tinggal kenangan. Pohon tersebut bersifat sebagai AC alam, mendinginkan udara melalui kemampuan evapotranspirasi menguapkan ratusan liter air/pohon/hari. Selain itu pepohonan tersebut menyerap gas karbon dioksida melalui proses fotosintesisnya (CO2), seperti kita ketahui CO2 adalah salah satu komponen gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global (global warming).

Pertanian Perkotaan
Mungkinkah kota Salatiga bisa kembali menjadi kota nan sejuk? Jawabannya ada pada niatan kita bersama warga Salatiga, seberapa keteguhan komitmen dan kreatifitas upaya kita. Pengurangan panas atau minimal penghambatan laju pertambahan panas secara makro ditentukan oleh rencana tata ruang kota dengan kluster kawasan penggunaan yang terpola dan terpadu. Kebijakan parsial yang mengarah pada peningkatan penutupan tanah terbuka dengan tanaman cukup berperan penting untuk lebih menyejukkan kota.

Mengingat sifat Kota Salatiga sebagai kota mungil dengan ciri perkotaan, pengelolaan tanaman yang diupayakan juga perlu berbasis pertanian perkotaan. Indikator keberhasilan/tolok ukur panenan pertanian perkotaan tidak semata ditumpukan pada produktivitas/tonase semata. Manfaat panenan dicerminkan oleh manfaat ekologis diantaranya dari kemampuan tanaman mendinginkan lingkungan, memfilter debu, menyerap CO2, aspek estetika baru kemudian pada nilai tambah berupa produk yang bernilai ekonomi langsung.

Pertanian perkotaan yang dapat diterapkan mencakup beberapa aspek. Pembenahan tanaman peneduh ruas jalan yang pastinya tertutup aspal/beton dari aspek ratio jumlah pohon per panjang jalan. Peremajaan pada tanaman tua secara bergantian, tanaman yang muda dengan laju pertumbuhan yang tinggi mempunyai laju evapotranspirasi yang tinggi, dengan efek mendinginkan yang lebih kuat, juga laju penyerapan CO2 yang tinggi. Seminimal apapun arealnya, taman jalan yang terawat rapi dan indah pasti menyumbang kesejukan kota. Meskipun Salatiga terbebas dari ancaman banjir, penerapan teknologi sederhana lubang resapan biopori (LRB) tetap layak dimasyarakatkan.

Pada daerah pemukiman perkotaan yang sangat padat, yang tidak lagi memungkinkan penanaman sebatang pohon, partisipasi masih tetap bisa dilaksanakan dengan penerapan vertikultur, hidrofonik media sederhana dengan komoditas tanaman hortikultura (tanaman hias, sayuran dan tanaman obat). Pemberdayaan kelompok sosial yang ada misalnya kelompok Dasawisma dengan pembinaan dinas terkait dengan reward secara berkala perlombaan penataan pekarangan sempit antar dasawisma tentunya bisa menggugah partisipasi warga.

Pada daerah pemukiman yang memungkinkan, dilakukan penanaman pohon berupa tanaman produktif misalnya buah-buahan yang berumur genjah. Mungkinkah PemKot merancang Perda yang mewajibkan penanaman pohon per KK dengan ratio jumlah anggota KK tertentu atau membuat konversi antara jumlah pohon dengan jumlah tanaman dalam pot bagi warga yang pekarangannya tidak memungkinkan penanaman pohon? Mengingat roh/jiwa/semangat rancangan perda tersebut adalah mengembalikan kesejukan kota Salatiga, tentunya bukan perangkat hukuman/ punishment yang disertakan tetapi hadiah/ reward menggelitik yang ditawarkan.
Sedangkan pada daerah pendukung maupun penyangga yang berada di sekitar daerah perkotaan dengan areal pepohonan yang lebih luas diperlukan pendampingan pemeliharaan oleh dinas terkait.

Peran kampus, sekolah, perkantoran
Sebagai kota pendidikan Salatiga meliliki 4 perguruan tinggi (UKSW, STIBA, AMA, STAIN), sejumlah penyelenggara pendidikan setara diploma, SLTA (3 negeri plus beberapa swasta), sejumlah SMK, SLTP (10 negeri plus beberapa swasta) dan SD. Belum lagi jumlah kantor instansi baik pemeritah maupun swasta. Bila setiap instansi tersebut berpartisipasi baik melalui arsitektura bangunan ramah lingkungan, penyediaan ruang terbuka hijau dengan skala terbatas, penanaman pohon, tanaman pot dalam ruangan, penerapan roof garden/taman atap dll., tentu hasilnya akan signifikan. Setiap sekian meter persegi luas bangunan perlu didampingi sekian pohon dan atau sekian pot tanaman. Terbayang juga repotnya proses audit oleh petugas Pemkot, namun bila sudah menjadi kebutuhan internal tidak perlu proses audit lagi.

Membayang angan, bila proses pemberian/pembaharuan SIUP diperkaya muatan pesan dengan upaya usaha dagang yang berwawasan lingkungan yang diikuti dengan pembinaan secara berkala dan terprogram. Perijinan trayek dan perpanjangan ijin trayek angkutan dilengkapi dengan pemeriksaan emisi gas buang. Bila seluruh atau sebagaian besar gagasan di atas sudah dan pernah dirancang oleh Pemkot Salatiga, tentunya kita warga kota Salatiga patut menyambutnya dengan sukacita. Salatiga kembali sejuk tanpa harus ketinggalan pembangunan fisik dan ekonomi. Mari kita setiap warga kota Salatiga bangga dan berperan menjadikan Salatiga kota HATI BERIMAN.

Catatan: Tulisan ini diwarnai oleh tema MPDK 2009. Khususnya topik sarasehan ke 2 MPDK 2009 Seri 1 ’Let’s Save Our World’ (Dimuat di Tabloid Adiyuswa 2009)

Pos ini dipublikasikan di Alam dan tag , , , , . Tandai permalink.

16 Balasan ke Menyejukkan Kembali Kota Salatiga

  1. Anton berkata:

    Saya pernah beberapa kali ke Salatiga via Yogyakarta. Yang saya ingat adalah tugu ramayana terus ke Utara. Kalo tidak salah nama desanya Getas. Saya ada teman di Balai Penelitian Getas.

    Kota salatiga menurut saya sejuk, orang2nya ramah. Kulinernya (apalagi lele-nya) sedap.

    Sangat setuju dengan pertanian perkotaan, patut untuk dikembangkan. Jika sudah dikembangkan di Salatiga, patut saya “jiplak” di kota saya.

    Salah satu lembaga riset di Salatiga adalah RC Getas ya Balai Penelitian Karet di Getas
    Ayook bung Anton ditunggu lele goreng Salatiga lagi…
    Kalimantan Selatan juga unggul dalam pemanfaatan kearifan lokal di lahan rawa
    Salam

  2. Jokowo berkata:

    sebagai informasi bahwa tamansari pada tahun 1960 an ada taman lalu lintas dan ada kebon binatangnya

    Terima kasih informasi berharganya, konsep tata kota pendidikan yang indah.

  3. esra agus k berkata:

    penghijauan di kota salatiga memang sangat penting, terutama di pusat kota sepanjang jl. Jend. Sudirman karena kalau siang terasa panas.Harapan saya pemda harus bisa mengupayakan adanya penanaman pohon di tempat untuk dapat mengurangi panas yang muncul.Selain itu untuk menghasilkan oksigen yang lebih banyak penduduk yang tinggal di pusat kota, harus juga diupayakan untuk menanam pohon di sekitar rumah atau menanam tanaman di pot ( hidroponik) agar dapat menyerap karbondioksida dan mengurangi pemanasan.

    Terima kasih responnya, penanaman pohon di Jl Jend Sudirman perlu dimodifikasi dengan konstruksi jalan, taman pot jalan maupun partisipasi warga melalui taman atap (roof garden) menjadi alternatif

  4. Serdadu berkata:

    Untuk penghijauan salatiga, seharusnya pemda harus lebih empati, terutama pak walikota sbg pemegang otoritas pembangunan daerah.

    Digerakkan oleh Pemda dan didukung seluruh komponen warga. Terima kasih empati membangunnya

  5. Ratih Hartina berkata:

    menurut saya, semakin harikan kota kita ini semakin maju, pembangunan sana sini, sehingga tak adanya lagi lahan yang luas untuk penghijauan,, menyikapi itu semua tergantung dari diri kita sendiri,, tidak mingkinkan kita menanam pohon dipinggir-pinggir kota tanpa persetujuan wali kotanya,, 🙂
    pokoknya sebagai masyarakat salatiga maupun mahasiswanya kita harus berkerja sama untuk tetap menjaga maupun meningkatkan penghijauan kota kita ini agar kota tetap asri dan tetap hijau.. Terima Kasih bu 🙂

    Terimakasih atas responnya yang sangat berharga

  6. yonathan badu firmansyah berkata:

    sebaiknya semua warga kota sala tiga bersama-sama menjaga keasrian kota sala tiga agar terasa lebih sejuk, lebih mempertimbangkan tata kota aspek green city.

    Setiap warga terpanggil untuk berperan serta mewujudkannya, selamat berpartisipasi

  7. cita wuri mawangkupami berkata:

    menurut saya, yang harus ditingkatkan adalah keterbukaan dan kelancaran komunikasi antara pemkot salatiga dan masyarakat salatiga, terutama terhadap kelompok-kelompok hijau yang sudah saya ketahui beberapa di salatiga. sehingga jika ada program penghijauan mudah terealisasikan secara bersama, tidak hanya terealisasi oleh 1 pihak saja. Terima kasih bu 🙂

    Komunikasi sehingga mewadahi banyak aspirasi ya, terimakasih tambahannya

  8. Dina A berkata:

    saya juga sama seperti yang lainnya ingin melihat kota salatiga menjadi sejuk ,asri dan nyaman untuk kita tinggal. dan menurut saya selain penanaman pohon kembali pemkot bisa membuat taman di tengah kota salatiga ini tapi tamanya harus multi fungsi yg bisa digunakan untuk berbagai kegiatan tidak hanya untuk bersantai atau berjualan oleh pedagang kaki lima seperti di taman sari jadi pemkot harus membuat taman yang penuh dengan tanaman yang bisa dijadikan sebagai objek belajar seperti tanaman obat , bunga2 dan juga pohon2 besar dapat menyejukkan.

    Dari saya mungkin cuma ini kalo ada yang salah maaf tapi yang ada di angan saya ya seperti itulah ada sebuah taman di tengah kota yang bisa menyejukkan 🙂

    Usulan yang sangat berharga taman kota multi fungsi, semakin giat belajar dari alam.

  9. karina yc berkata:

    saya ingin sekali melihat kota Salatiga lebih banyak di tanami pohon Rejasa khas Salatiga 🙂 agar kota Salatiga kembali asri dan menyejukan , hanya bisa memberikan saran itu bu, hehehe… karena belum mengetahui betul keadaan salatiga yang dulu itu seperti apa, hanya mendengar dari warga sekitar :)terima kasih bu 🙂

    Harapan kita bersama warga maupun penghuni Salatiga asri sejuk. Untuk mengenal rejasa dapat juga dibaca di http://rynari.wordpress.com/2012/07/02/ketika-rejasa-berbunga/

  10. fransiscaekap berkata:

    sebagai warga salatiga memang kita harus menjaga kelestarian kota salatiga salah satunya dengan menyejukkan kambali kota kita dengan paling tidak kita bisa menanan pohon di pekarangan rumah, dan jika kita tidak bisa menanam pohon dalam jumlah banyak karena kekurangan lahan, tentunya kita bisa menggunakan sistem hidroponik atau beberapa sistem lain yang tidak menggunakan bahan dasar tanah untuk menanam, sehingga kita dengan lahan yang sempitpun bisa menanam tanaman dalam jumlah banyak.

    Banyak cara ya, yook kita mulai dari cara yang paling sederhana. Selamat mencoba

  11. irmarahadian berkata:

    pengen salatiga yang dulu….
    dulu dingin, sejuk… sekarang sudah panas y mba…

    Lebih panas dibanding dulu Jeng Ir meski tidak sepanas kota-kota besar. Trimakasih

  12. mechtadeera berkata:

    Semoga sejuk & hijaunya Salatiga kembali dan lestari 🙂

    Semoga Jeng, kerinduan kita bersama warga Salatiga.

  13. salatiga2012 berkata:

    Dulu Salatiga Dingin, Hijau, dan Banyak Pohon2nya, sekarang kesannya panas dan ruko2 berjubel. Semoga ke depan Tata Kota lebih mempertimbangkan aspek green City.

    Semoga dan mari kita dukung bersama. Trimakasih respon yang amat berharga ini ‘green city’.

  14. Wah..kok jadi penasaran..pengen tahu lebih jauh lagi tentang Taman Sari nya Salatiga Bu Prih..

    Sekarang bertransformasi menjadi sarana rekreasi belanja Jeng dengan mall Tamansari pusat hiburan kami ….

  15. Wong cilik berkata:

    rupanya ‘Taman Sari’ memiliki cerita tersendiri …

    Betul Mas, sarana rekreasi sosial saat itoe, berbeda tema dengan Taman Sari Yogya rekreasi kaputren ya …

  16. Ping balik: Taman hutan kota | RyNaRi

Tinggalkan Balasan ke esra agus k Batalkan balasan