Optimalisasi sumber daya lokal dalam usaha tani berkelanjutan

Optimalisasi sumber daya lokal dalam usaha tani berkelanjutan

Keberlanjutan dari usaha tani didukung oleh tiga pilar utama yaitu kesesuaian dengan ekologis, ekonomis dan sosial budaya masyarakat pelakunya. Optimalisasi sumber daya lokal menjadi penggerak tangguh dari laju usaha tersebut. Menarik sekali belajar dari kiprah peserta Pelatihan: ”Peningkatan Kualitas Usaha Sayuran Organik” yang diselenggarakan di Salatiga beberapa hari yang lalu. Beberapa diantaranya:

Lereng Merbabu

Salah satu nara sumber adalah Pak Pitoyo dari kelompok tani Tranggulasi yang mengusahakan sayuran organik di dusun Selangisor Desa Batur 1450 mdpl. Postingan Pesona Tranggulasi dapat dinikmati di blog saya yang lain kesan kunjungan Desember 2011. Kelompok yang berdiri sejak tahun 2000 ini memiliki visi menjadikan desa Batur sebagai agrowisata sayuran organik, agribisnis yang mampu meningkatkan ekonomi petani. Menyadari bahwa organik bukan sekedar label produk namun pada proses, sejak tahun  2007 mengikuti pelatihan penyusunan SOP, GAP; tahun 2008 memiliki SOP sayuran organik dataran tinggi, tahun 2009 penyiapan proses sertifikasi dan tahun 2010 memperoleh sertifikasi pangan organik 023/INOFICE/2010. Membiasakan anggota kelompok tani membuat catatan budidaya merupakan perjuangan yang luar biasa. Peracikan pestisida nabati bersumber lokal serta optimalisasi kinerja mikroorganisme lokal (MOL) diterapkan. Secara terprogram kelompok tani ini memasok produk kepada eksportir hasil bumi ke Singapura, salah satu produk andalannya adalah buncis Prancis. Permintaan pasar dalam negeri juga tidak pernah sepi.

Mlatiharjo, Demak

Budi daya sayuran bukan monopoli daerah dataran tinggi saja, mari tengok bersama kiprah desa Mlatiharjo, Demak yang dikomandani Ir. Hery  Sugihartono selaku Kepala Desa Mlatiharjo. Menyandang predikat desa inovasi yang memancang slogan ‘selaras dalam keragaman usaha tani’ di gapura desa, kelompok tani memperoleh green house untuk budi daya sayur organik di dataran rendah. Peningkatan pemahaman dan ketrampilan SDM melalui pelatihan teknologi dan kewirausahaan dengan binaan dari Balitbang Prov Jateng merupakan upaya optimalisasi sumberdaya lokal.

Optimalisasi peran mikrob tanah

Komunitas tani mandiri Indonesia (KTMI) mengusung tema pertanian bakterial yang bertanggung jawab atas siklus hara tanah. Memiliki jejaring yang luas komunitas ini memaknai tanah yang sehat adalah modal utama dalam berusaha tani.

Fanatisme yang berlebihan atas label produk memang perlu namun tanpa dibarengi pemahaman karakter produk sering menjadi bumerang dan pemicu penyimpangan. Bagi konsumen pemahaman atas karakter produk perlu pula dibarengi pemahaman atas proses produksi. Selamat mengoptimalkan sumber daya lokal untuk mewujudkan usaha tani berkelanjutan.

Pos ini dipublikasikan di Alam, Pangan dan tag , . Tandai permalink.

2 Balasan ke Optimalisasi sumber daya lokal dalam usaha tani berkelanjutan

  1. Ping balik: Lokal Mengglobal | RyNaRi

  2. Ping balik: Blog dalam Presentasi | RyNaRi

Terimakasih, pendapat Anda sangat berharga.